Menikmati Suasana 17 Agustusan Mesjid Azizi Tanjung Pura

20 comments
Malam tujuh belasan kali ini nggak ada yang special. Paling menikmati hilangnya rasa resah akan belum selesainya kuliah kini telah hilang. Walau pun revisi setelah sidang belum disetujuin paling enggak ada yang sudah di lewati. Kemudian line berbunyi pertanda sebuah pesan masuk ke dalamnya. Ternyata pesan dari salah seorang teman yang rumahnya beda beberapa gang dari rumahku. Isi line tersebut menanyakan apakan saat tujuhbelasan nanti aku ada acara atau tidak. Sepertinya tujuhbelasan tahun ini di komplesk rumah nggak ada perayaan tujuhbelasan seperti biasanya. Karena tidak ada kegiatan selama tujuhbelasan si kawan yang nge-line ngajak jalan ke arah Tanjung Pura, lebih tepatnya ke arah mesjid Azizi. Alasannya nggak ada yang jadi supir di perjalanan. 

Pejalanan pun dimulai jam 9 pagi dari rumah si kawan ke rumah kawan yang lainnya di depan asrama haji. Sepanjang perjalanan yang biasanya di prediksi kalau di kampung lalang bakalan macet ternyata tidak macet. Malahan ternyata saat tujuhbelasan kota stabat ramai karena ada karnavalnya, hal ini menyebabkan sedikit macet di jalan. Kemudian perjalanan berlangsung dengan aman dan nyaman sampai mendekati kota Tanjung Pura. Mendekati kota Tanjung Pura Tenyata kemacetan kembali terjadi. Ternyata perayaan tujuhbelas agustusan di kota ini juga besar.

Perayaan 17an kota Tanjung Pura

Sangking besarnya perayaan tujuh belasan di Kota Tanjng Pura ini, beberapa jalan ditutup dan tidak bisa di lewati. Pada awalnya kami rombongan mengira perayaan tidak melewati depan Mesjid Azizi, sehingga kami mencari jalan lain untuk memutar. Modal google map hampir semua gang kami lewati ternyata selalu berakhir dengan jalan yang tutup. Setelah lelah mencari jalan akhirnya kami memutuskan untuk mencari rumah makan yang ada di sekitar dahulu dan istirahat sholat Zuhur di mesjid terdekat.

Setelah selesai makan kemudian seorang temen bersemangat kembali untuk mencari jalan lagi. Muter kembali kearah yang sudah di lewati dan ternyata berujung macet total akhirnya kami putar balik. Saat putar balik ada tukang parkir yang memberitahukan jalan menuju Mesjid Azizi. Dengan sangat percaya diri karena sudah dikasih tau tukang parkir alias warga lokal akirnya jalan yang kami tuju juga nggak bisa lewat. Akhirnya kami memilih memarkirkan kendaraan sedikit jauh dari mesjid tersebut dan berjalan kaki ke arah mesjid. Ternyata perayaan utamanya malah melewati depan mesjid.

Perayaan dikota ini dibuat sebuah karnaval yang cukup meriah. Isi dari karaval tersebut mulai dari drumband, becak di hias, sampai orang berpakaian unik. Ada juga perwakilan dari beberapa sekolah di sekitar kota Tajung Pura.
 

Mesjid Azizi dan Kemegahannya


Setelah puas jepret-jeret dan ngambil video sedikit akhirnya kami masuk ke Mesjid Azizi. Ternyata mesjidnya baru saja dicat ulang sehingga memiliki warna yang lebih cerah. Sewaktu memasuki gerbang mesjid ada tukang jualan Mie pecel, kayaknya enak banget. Sayangnya mau beli passs pulangnya mie pecelnya sudah tidak ada lagi. 


Mesjid ini seperti menceritakan secara tidak langsung seberapa megahnya kerajaan langkat pada masanya. Dari segi arsitekturnya yang sangat mendetail mesjid  ini menunjukan seberapa hebatnya pembuatnya pada masa itu. Dilihat dari ruang Utama sholatnya banyak ornamen-oranamen detail yang ada di dalamnya.

Ditambah lagi Kompleks mesjid ini juga cukup luas, terdapat dua buah tempat wudhu. Kedua tempat Wudhu ini memisahkan antara tempat wudhu erempuan dan tempat wudhu laki-laki. Di dalam komples mesjid juga terdapat menara yang besar untuk mengumandangkan azan. Sayangnya kami belum dapat kesempatan untuk bisa memasuki menara tersebut.

Setelah puas berfoto dan mengambil gambar akhirnya kami pulang dengan rasa bangga ternyata Sumatera Utara memiliki sejarah yang luar biasa dilihat dari peninggalan-peninggalannya. Untuk yang males baca silahkan nonton aja Video dibawah yang juga menjelaskan tentang bagaimana suasana perayaan 17 agustusan di Mesjid Azizi Tanjung Pura.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

20 komentar

  1. Seharusnya kita menikmati nikmat merdeka gan

    BalasHapus
  2. Merdeka, jd nostalgia lg 2 tahun ya lalu :) kerwn blognya lanjutkan gan...

    BalasHapus
  3. Asal ke Masjid Azizi pasti sempetin juga ziarah ke makam nenek, dan asal kesana Nikmal juga cukup takjub sama BKM-nya karena masjid itu tetap megah dan gak pernah berubah dari dulu, selalu terawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. nikmal kampunya tanjung pura yah ? keren kali emang BKM nya

      Hapus
  4. wah perayaan Kemerdekaannya Meriah banget ya :D jadi IRI :p

    BalasHapus
  5. wah, seru kali kyaknya ya min di sana itu ��

    BalasHapus
  6. Min jadi pingin ikutan tahun depan hehehehehe
    MERDEKA!!!!!

    BalasHapus
  7. Berjalan membuat kita banyak melihat, salah satunya melihat bagaimana orang lain merayakan kemerdekaan. Karena merdeka punya arti berbeda di setiap pemikirannya.

    BalasHapus
  8. wah wah, tanknya dari apa itu, truk?
    kirain tukang parkirnya tiba tiba datang mau nanduk, dan badewe, siapakah sosok si kawan ini kwkwkw, jangan jangan mantan

    tapi bangunannya kental ya ama adat melayu, jadi teringat istana maimoon yang hampir mirip langit langitnya, eh istana maimoon atau masjid raya ya. lupa . .

    BalasHapus
  9. Ini namanya trip nasionalis dan rohani ya lim :*

    BalasHapus
  10. kalau dimedan juga ada karnaval seperri yg ada d tanjung pura pasti keren deh..

    mantap juga nih menjadi eventyg cocok d foto foto

    BalasHapus
  11. wah, lihat masjid azizi jadi teringat pas lebaran ke 2 kesana sama seseorang..hahaha

    BalasHapus